Kamis, 15 Oktober 2015

Cerita Singkat



BERHENTI SEKOLAH

Demikian yang dirasakan anak-anak generasi bangsa yang ada didaerah saya(padang Lawas) yaitu daearah yang dijuluki daerah gudang duitnya  sebab kekayan alamnya dan gaya hidup masyarakatnya untuk wilayah Sumatra utara, kini mereka harus menelan pahit kenyataan ada saat ini dikarnakan dampak ekonomi yang  buruk ini berimpas pada harga sawit dan karet sedangkan penghasilan masyarakat setempat umunya dari sawit dan karet tersebut.
            Keadaan ekonomi yang buruk itu tentu mempengaruhi biaya anak sekolah, dimana orangtua sebagian dari anak sekolah  tidak mampu memenuhi kebutuhan sekolah baik uang tranportasi, uang bualanan sekolah dan uang jajan. Pristiwa tersebut membuat  banyak yang berhenti duduk dilingkungan pendidikan. Demikianlah cerita singkat yang ada didaerah saya
           

Reportase singkat



DARI WARUNG KECIL JADI TOKO SEMBAKO

Bang agus perdana, pria asal Sumatra utara ini mengawali usahanya dibagian penjualan sembako pada tahun 2005 yang bertempat di jalan raya sawangan mampang depok . bang agus memulai warungnya dengan modal kurang lebih dari 7 juta, dari jumlah tersebut udah masuk untuk biaya nyewa tempat jualannya, awal buka hari pertama bang agus hanya memproleh omset 200 ribu perharinya selama 2 bulan.
Setelah bang agus berjualan 10 tahun omsetnya kini telah mencapai 15 juta/perharinya dengan mengambil keuntungan rata-rata dari barang terjual yaitu 10%. Prinsip saya dalam berjualan tidak mengambil keuntungan terlalu besar tapi yang paling utama biar sedikit laba yang didapat  asal perputaran barangnya cepat.ucap bang agus
Kini bang agus telah mempunyai beberapa cabang toko sembakonya yang tersebar didaerah depok baik ia didaerah cagar alam, citayam dan bojong gede. dan telah memiliki beberapa karyawan juga untuk mengelola cabang-cabang dari toko bang agus tersebut.